garuda indonesia vs airasia

Coba tebak, maskapai penerbangan apa yang dapat membawa kita ke bali hanya dengan Rp 99.999? Tidak akan heran bila jawabannya adalah AirAsia. Benar sekali, AirAsia adalah maskapai penerbangan dari Malaysia yang berbasis low-cost. Maka tidak heran bila harga ticket mereka sangat mengagetkan. Bagaimana tidak, sebelum AirAsia beredar di persaingan maskapai penerbangan Indonesia, masyarakat Indonesia selalu mengindentikan bahwa perjalanan yang menggunakan pesawat adalah perjalanan yang sangat mahal. Hanya untuk kalangan-kalangan atas yang dapat menggunakan ini. Setelah AirAsia beredar dalam peta persaingan maskapai penerbangan di Indonesia, sontak image ini berubah total. Semua orang dapat pergi dengan menggunakan pesawat. Okay, itu konsep bisnis AirAsia yang berbasis low-cost. Untuk dapat mencapai low-cost provider, AirAsia melakukan pemesanan ticket online. Wow…..
hanya demi untuk mencapai konsep bisnis low-cost provider. Dan itu powerful untuk AirAsia. Website mereka dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menjaga customer yang sudah ada dan dapat menarik customer yang baru. Dan pesemanan ticket online lewat websitenya bekerja dengan sukses. 80% pemesanan ticket dilakukan secara online. Disamping itu, didalam website AirAsia, mereka menyediakan travel agency online. Para customernya dapat memesan hotel, transportasi, dsb lewat website mereka. Mereka melakukan segala aktivitas mereka dalam hal promosi, pemesanan ticket, dsb dilakukan online lewat website mereka. Dan cara mereka berhasil. Mereka mendapatkan antusias dari masyarakat Indonesia dan menempatkan dirinya sebagai maskapai penerbangan top. Padahal sebelum AirAsia masuk kedalam persaingan, nama Garuda Indonesia sudah tidak ada saingannya. Bagaimana tidak, maskapai penerbangan ini sudah lebih dulu menguasai pasar maskapai penerbangan Indonesia. Semenjak masukanya AirAsia, pangsa pasar Garuda Indonesia mulai tergerus dikarenakan konsep bisnis AirAsia yang berbasis low-cost provider. Berbeda sekali dengan konsep bisnis Garuda Indonesia yang memikirkan bagaimana para customer mereka dilayani dengan sebaik dan senyaman mungkin karena Garuda Indonesia menomorsatukan kenyamanan para customernya yang berdampak pada pricing strategy Garuda Indonesia. Karena bila konsep bisnis adalah menomorsatukan kenyamanan itu akan mengakibatkan harga menjadi mahal. Low-cost dengan kenyamanan adalah hal yang tidak dapat berjalan seiringan. Bila kenyamanan menjadi konsep bisnis, low-cost tidak akan mungkin, tetapi bila low-cost jauh akan hal kenyamanan (comfort zone). Disamping itu, Garuda Indonesia juga melakukan konsep yang sama dengan AirAsia, yaitu memaksimalkan websitenya dengan cara para customernya dapat melihat promosi, jadwal penerbangan dan pemesanan ticket online lewat situs mereka. Hal yang sama seperti dilakukan oleh AirAsia. Pasti akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut terdapat dalam hal travel agency. Kalau AirAsia, travel agencynya dilakukan dalam websitenya. Sedangkan travel agency Garuda Indonesia tidak. Mereka (Garuda Indonesia) lebih mengedepankan travel agency dunia nyata dibandingkan travel agency dunia maya. Itu yang menjadi perbedaan dari kedua maskapai ini. Semua yang mereka lakukan pasti sudah dipikirkan secara matang-matang. Apa yang mereka lakukan dan apa dampaknya setelah ini.

2 Response to "garuda indonesia vs airasia"

  1. Yes Fuckin' Enjoy says:
    23 Mei 2011 pukul 08.58

    Lumayan murah sih, kenapa Indonesia ga bisa ya...

  2. Chyntiia Chairunissa says:
    23 Mei 2011 pukul 09.00

    wahhh saya ga tau gan . udah mahal , jatoh mulu lagi :D

Posting Komentar